Spirit Kawanua News Portal Berita Terbaik di Sulawesi Utara Yang Menyajikan Beragam Berita Teraktual, Terpercaya dan Terbaru.
SPIRITKAWANUANEWS–Mantan Presiden Donald Trump memuji langkah Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina. Dilansir dari Kompas.com, Trump bahkan menyebutnya jenius dan cerdas setelah Moswka mengakui kemerdekaan dua wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur, Donetsk dan Luhansk.
“Saya melihat layar televisi, dan saya berkata, ‘ini jenius’. Putin menyatakan sebagian Ukraina, Putin menyatakannya sebagai merdeka,” kata Trump dalam sebuah wawancara di acara Clay Travis and Buck Sexton Show, Selasa lalu.
Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis pro-Rusia di Ukraina timur, yaitu Donetsk dan Luhansk, pada Senin (21/1/2022). Selain itu, Putin memerintahkan pasukan Rusia untuk melakukan operasi “penjaga perdamaian” di sana, memicu kekhawatiran internasional bahwa Kremlin sedang bersiap untuk menyerang Ukraina.
Trump memuji keputusan Putin yang mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk sebagai langkah yang cerdas, sebagaimana dilansir NPR. Dia menambahkan bahwa langkah Putin tersebut adalah jenis unjuk kekuatan yang dapat digunakan AS di perbatasan selatannya.
Pernyataan Trump datang ketika ketegangan antara Rusia dan Ukraina telah meningkat secara dramatis. AS kerap mengancam menjatuhkan sanksi guna melumpuhkan Rusia dalam berbisnis dengan Barat.
Selain memuji Putin, Trump tak lupa mengkritik respons Biden atas langkah Rusia tersebut. Trump bahwa menyebut Biden sebagai pria yang tidak memiliki konsep tentang apa yang dia lakukan. “Seandainya saya menjabat (sebagai Presiden AS), ini bahkan tidak terpikirkan. Ini tidak akan pernah terjadi,” ujar Trump. “Dan Anda tahu apa tanggapan dari Biden? Tidak ada tanggapan. Mereka tidak memiliki tanggapan untuk itu. Tidak, ini sangat menyedihkan,” imbuh Trump.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden pada Selasa menyebut kedatangan pasukan Rusia ke Ukraina timur sebagai awal invasi Rusia. Biden lantas memerintahkan sanksi sebagai tanggapan atas pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Putin. (***)
