SPIRITKAWANUANEWS – Di Amerika Serikat (AS), kali ini terjadi lagi penembakan massal di Oklahoma, sebuah negara bagian Amerika Serikat.
Pada Rabu (1/6/2020) waktu setempat, beberapa orang ditembak mati di Tulsa Medical Building di Oklahoma, atau lebih tepatnya di kampus rumah sakit.
Richard Meulenberg, kapten polisi Tulsa, mengatakan setidaknya tiga orang tewas sejauh ini.
Penjahat itu juga dilaporkan telah meninggal, tetapi alasannya tidak jelas. “Petugas polisi saat ini sedang memeriksa semua ruangan di gedung untuk mencari lebih banyak ancaman,” kata polisi dalam sebuah posting Facebook.
“Kami tahu ada banyak korban dan banyak yang tewas,” dan Mullenberg juga mengatakan beberapa orang terluka dan lokasi penembakan di kompleks itu adalah “pemandangan yang mengerikan.”
Puluhan mobil polisi terlihat di luar kompleks rumah sakit, dan petugas polisi juga menghentikan lalu lintas di sekitar lokasi untuk menyelidiki.
Nicholas O’Brien, seorang penduduk setempat, mengatakan: Saya sangat khawatir seminggu sebelum penembakan di Texas setelah insiden minggu lalu.
“Saya lega ketika sampai di sini dan mendengar bahwa ibu saya baik-baik saja dan penjahat itu ditembak. Yang terjadi masih mengerikan,” katanya.
Sistem Kesehatan St. Francis menutup kampusnya Rabu sore dengan penembakan di Gedung Medis Natalie, yang menampung Pusat Bedah Rawat Jalan dan Pusat Kesehatan Payudara.
Di rekam dari udara oleh helikopter menunjukkan tim penyelamat membawa orang-orang dari gedung rumah sakit dengan tandu.
Penembakan Oklahoma menyusul penembakan serupa di mana 19 siswa sekolah dasar dan dua guru ditembak mati oleh anak muda di Sekolah Dasar Robb atau Sekolah Dasar Yuvarde di Texas pada 24 Mei 2022.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melaporkan melalui Judha Nugraha, Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia, tidak ada korban jiwa warga negara Indonesia (WNI) dalam peristiwa naas tersebut.
“Tidak ada korban jiwa dari Indonesia dalam kasus ini,” kata Juda, Rabu (25 Mei 2022). Judah menjelaskan, perwakilan RI, KJRI Houston, telah mengajukan pengaduan terhadap WNI.
Warga negara Indonesia dihimbau untuk waspada, waspada dan segera melaporkan keadaan darurat kepada aparat keamanan setempat dan pihak berwenang Indonesia.