Spiritkawanuanews.com – Baru-baru ini, terjadi laporan bahwa virus cacar monyet ditemukan dalam air mani (sperma) pasien. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian segera menyelidiki kemungkinan penyakit tersebut dapat menular melalui hubungan seksual. Soalnya, wabah cacar monyet atau juga dikenal monkeypox ini banyak menimpa pasangan di wilayah Eropa yang melakukan hubungan seksual dan juga kontak dekat.
Dalam beberapa hari terakhir, para ilmuwan mengungkapkan mereka sudah mendeteksi DNA virus pada air mani beberapa pasien cacar monyet pada Italia & Jerman, termasuk sampel yg diuji pada laboratorium yg memperlihatkan bahwa virus yg ditemukan pada air mani satu pasien bisa menginfeksi orang lain & mereplikasi. Catherine Smallwood, manajer peristiwa cacar monyet pada WHO buat Eropa, mengungkapkan nir diketahui apakah laporan yang terbaru berarti virus cacar monyet bisa ditularkan secara seksual.
Catherine Smallwood, manajer insiden cacar monyet di WHO untuk Eropa, mengatakan tidak diketahui apakah laporan baru-baru ini berarti virus cacar monyet dapat ditularkan secara seksual.
“Ini mungkin sesuatu yang tidak kita sadari pada penyakit ini sebelumnya,” ujarnya dalam konferensi pers, yang telah dinuki dari Reuters.
Saat diuji di Institut Mikrobiologi di Rumah Sakit La Paz di Madrid, Spanyol, dua sampel dari kasus yang diduga cacar monyet menjalani proses ekstraksi asam nukleat.
Susana Vera, mengatakan, “Kami benar-benar perlu fokus pada cara penularan yang paling sering dan kami dengan jelas melihat hal itu terkait dengan kontak kulit ke kulit.”
Terdapat lebih dari 1.300 kasus penyakit virus cacar monyet telah dilaporkan oleh berkisar kurang lebih 30 negara sejak awal Mei. Ketika wabah telah menyebar, WHO juga merekomendasikan vaksinasi yang ditargetkan dari kontak dekat, termasuk petugas kesehatan, namun sudah memperingatkan bahwa mereka sudah melihat terburu-buru untuk menimbun vaksin.
“Sekali lagi, pendekatan ‘saya yang pertama’ dapat menyebabkan konsekuensi yang merusak di masa depan,” kata Hans Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa.
(SM)