SPIRITKAWANUANEWS – Di banyak negara di Eropa, Amerika Serikat, dan kawasan Asia lainnya, kasus telah meningkat secara signifikan karena subvarian Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5.
Namun, variasi kasus COVID-19 dari subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia jauh lebih baik daripada di negara-negara tersebut, Padahal, jumlah populasi di Indonesia begitu sangat banyak.
Demikian disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat rapat evaluasi PPKM yang efektif dilaksanakan pada Senin (7 April 2022) melalui YouTube oleh Sekretariat Presiden.
“Hasil diskusi dengan ahli epidemiologi (sehubungan dengan peningkatan kasus yang terjadi hampir di seluruh dunia) disebabkan oleh kurangnya kewaspadaan di beberapa negara dan mitigasi yang mendesak dari protokol kesehatan dan vaksinasi.”
“Indonesia relatif lebih baik dengan jumlah penduduk yang sangat banyak menghadapi gelombang BA.4 dan BA.5 ini,” kata Menteri Kesehatan Budi.
Hal ini karena masyarakat Indonesia lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi, kata Menteri Kesehatan Budi.
Akibatnya, warga tetap diharuskan mengikuti aturan yang direkomendasikan pemerintah terkait penggunaan protokol kesehatan.
Artinya, tetap pakai masker di dalam ruangan, tetap pakai masker saat ada keramaian, dan tetap pakai masker saat badan tidak sehat.
Selain itu, bagi yang belum divaksinasi dengan booster vaksinasi disarankan untuk segera divaksinasi, Peningkatan kasus di Indonesia relatif kecil.
Di luar negeri, puncak kasus terjadi dalam waktu 30 hingga 40 hari setelah kasus pertama ditemukan.
“Yah, Indonesia sudah ada selama 30 hari, jadi mungkin kita punya satu atau dua minggu lagi.”
“Seharusnya itu memuncak jika dibandingkan dengan negara lain, jadi biasanya memuncak ketika dominasi varian sudah tinggi.”
“Di Indonesia pertama kali terdeteksi lebih dari 80% BA.4 dan BA.5, dan 100% DKI Jakarta terinfeksi varian BA.4 dan BA.5.” Ujar Menteri Kesehatan.
Melihat saat varian delta dominan atau menyumbang hampir 100% dari populasi virus, itu mulai menurun.
Juga, pada zaman Omicron, kasus mulai menurun ketika hampir 100% dari apa yang pertama kali kami temukan.
“Saat ini perlambatan sudah mulai terjadi di Jakarta dan Indonesia, namun jumlah kasusnya semakin meningkat,” kata Menkes Budi.
Seperti yang diutarakan Menteri Kesehatan Budi, jumlah kasus di Indonesia jauh lebih rendah dari puncak sebelumnya yaitu hanya 4 sampai 5 persen.