Chelsea memberikan kontrak empat tahun kepada pemain barunya, Kalidou Koulibaly. Menariknya, kontrak jangka panjang itu diberikan kepada pemain yang merayakan ulang tahunnya yang ke-31 pada Juni 2022.
Chelsea sudah lama tertarik dengan jasa Koulibaly. Pada tahun 2016, ketika posisi manajer diisi oleh Antonio Conte, Chelsea memiliki keinginan besar untuk bisa membeli Koulibaly. Tapi, tidak ada kesepakatan hingga tutup bursa transfer kala itu.
Enam tahun kemudian, Chelsea baru bisa mengontrak Koulibaly ke Stamford Bridge. The Blues harus merogoh kocek hingga 40 juta euro (termasuk bonus berupa add-on) untuk bisa membeli bek tengah Senegal tersebut.
Koulibaly telah sah bergabung dengan The Blues. Dia memiliki kualitas yang tidak perlu dipertanyakan lagi, tetapi apakah dia pantas mendapatkan kontrak empat tahun? Simak selengkapnya di bawah ini ya.
Bisa Main Seperti Thiago Silva
Chelsea biasanya memiliki kebijakan ketat terkait kontrak untuk pemain berusia di atas 30 tahun. Namun, dalam kasus Koulibaly yang sudah berusia 31 tahun, mereka justru mendapat kontrak jangka panjang dan pihak klub dipastikan tidak akan melakukan blunder.
“Senang bahwa Koulibaly akhirnya menerima tantangan bermain di Chelsea,” kata Thomas Tuchel.
“Kami punya Thiago Silva yang bahkan lebih tua dan sangat berpengalaman. Dia masih berada di top performa. Kami berharap Koulibaly bisa melakukan hal yang sama dan bermain selama beberapa tahun untuk Chelsea.”
“Koulibaly benar-benar bugar dan siap untuk tantangan baru. Kami juga berharap dia dalam kondisi siap karena kami membutuhkannya dalam kondisi yang bugar,” tutur manajer asal Jerman itu.
Bakal Konsisten
Koulibaly bermain konsisten selama delapan musim bersama Napoli. Koulibaly menjadi salah satu bek paling tangguh di Serie A. Tak hanya itu, Koulibaly juga tetap menjadi andalan timnas Senegal.
“Itulah yang kami yakini dan untuk alasan itulah Koulibaly ada di sini. Selalu ada rumor tentang dia akan meninggalkan Napoli tetapi selalu sangat sulit dan pada akhirnya tidak mungkin untuk mendapatkannya karena dia adalah pemain kunci (Napoli),” ucap Tuchel.
Koulibaly sudah tiga kali mengantarkan Napoli menjadi runner-up Serie A. Rekor terbaiknya di Napoli adalah meraih gelar Coppa Italia pada musim 2019/2022. Koulibaly juga telah memenangkan Piala Afrika bersama Senegal.
Mantan Pelatih Ragu Kalidou Koulibaly Bakal Beradaptasi di Inggris
Namun berbeda dengan Tuchel, mantan pelatih Koulibaly, Rafa Benitez menanggapi bahwa koulibaly bakal kesusahan di inggris.
Bagi Rafa, Koulibaly tidak akan mudah beradaptasi di Liga Inggris seperti saat ia berada di Italia. Pasalnya, Liga Inggris memiliki karakter yang berbeda dengan Italia.
“Dia harus memperbaiki konsentrasinya lebih sering lagi. Dia bisa bersalah karena kehilangan fokus dan bisa juga terlalu percaya diri,” ujar Benitez.
“Namun pengaruhnya di Napoli membuat orang yakin dia salah satu bek terbaik di Italia pada eranya. Dia punya gaya mirip Rudiger. Dia bagus saat mengontrol bola, dia juga bagus dengan kedua kaki.”
Benitez menambahkan bahwa Koulibaly tak akan sama saat masih main di Liga Italia. Dia meragukan Koulibaly bisa main cepat seperti di Italia.
“Kita tunggu saja penampilannay di Chelsea. Di Italia, dia memang cepat, tapi saya ragu dia bakal dominan di sini,” ujarnya.
“Dia kurang bagus saat berebut bola di udara, tapi itu memang kurang penting di italia. Menarik untuk menunggu bagaimana penampilannya berkembang di Liga Inggris.”