Oliver Kahn: Kami Kehilangan ‘Mesin Gol’ Terbaik Dunia

Kepindahan Lewandowski ke Barca dikomentari oleh CEO Bayern Oliver Kahn. Dia mengakui bahwa Bayern ingin mempertahankan Lewandowski untuk satu musim lagi, tetapi nasib berkata lain.

Lewandowski telah memenangkan 19 trofi di Bayern, termasuk delapan gelar Bundesliga dan satu gelar Liga Champions. Dia telah mencetak 344 gol untuk klub, rata-rata 43 gol per musim.

“Kami kehilangan Lewandowski ke Barcelona, salah satu striker terbaik, jika bukan penyerang terbaik di dunia,” kata CEO Bayern Munchen Oliver Kahn. “Dia memberi kami banyak, dia mencetak 30 hingga 40 gol per musim.”

“Ketika saya mengatakan kami siap untuk mempertahankannya di klub, kami tidak punya pilihan lain, tak ada tawaran dari klub lain. Makanya saya bilang tidak,” dia menambahkan.

“Kemudian hal-hal berubah. Sekarang kami memiliki Mane bersama kami, dan Barcelona memberi kami tawaran yang sangat menarik untuk membeli Lewandowski,” ujarnya soal transfer Robert Lewandowski.

Robert Lewandowski Yakin Bayern Munchen Tetap Berjaya

Robert Lewandowski berpikir Munchen siap menjalani hidup tanpa dia. Seperti diketahui, Lewandowski bergabung dengan Barcelona dari Bayern pada bursa transfer musim panas 2022

Kepergian Lewandowski ke Barca membuat banyak pihak menilai, Munchen memiliki lubang di lini depan. Karena, yang tersisa hanya Eric Maxim Choupo-Motin, dan Joshua Zirkzee (baru kembali dari peminjaman ke Anderlecht) yang merupakan striker murni di Bayern Munchen.

Namun, kata Lewandowski, klub tidak lagi membutuhkan dia untuk melakukan pekerjaannya karena mereka memiliki banyak pemain berbakat di depan.

“Saya pikir Bayern memiliki begitu banyak pemain ofensif berbakat sehingga Anda tidak perlu pemain nomor sembilan, penyerang tengah sejati,” kata Lewandowski, Jumat (22/7/2022).

“Serangan Bayern luar biasa, mereka bisa mengaturnya dengan sangat baik, bahkan tanpa pengganti satu lawan satu untuk saya,” sambungnya.

Sementara itu, Bayern Munchen telah mendatangkan Sadio Mane dari Liverpool. Mane adalah pemain yang sangat subur selama di Liverpool. Ketajamannya diperkirakan akan muncul kembali saat ia mengenakan seragam Bayern-nya.

Meski gaya bermainnya berbeda, Mane dinilai mampu mengisi lubang yang ditinggalkan pemain berusia 33 tahun itu. Bukan tugas yang mudah, namun Mane diyakini memiliki kemampuan untuk melakukannya.