SPIRITKAWANUA – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, masyarakat tidak membutuhkan pemimpin yang bermental politikus, tetapi yang bermental negarawan di Pilpres 2024.
“Tipe pemimpin yang kita butuhkan bukanlah tipe pemimpin yang bermental politisi tapi yang sudah bermental negarawan, di mana yang dipikirkannya tidak lagi kepentingan diri dan partai serta kelompoknya saja tapi adalah nasib seluruh rakyat dan warga bangsanya,” kata Anwar yang di lansir CNNIndonesia.com, Kamis (28/7).
Anwar sependapat dengan pernyataan Wapres Ma’ruf Amin agar MUI tidak ikut campur dalam perebutan calon presiden yang akan bertarung di Pilpres 2024.
Namun, kata Anwar, secara moral, MUI tetap akan mengingatkan dan mengarahkan masyarakat untuk memilih calon presiden dan wakil presiden terbaik.
“Secara moral MUI tentu harus bisa mengingatkan dan mengarahkan umat dan bangsa ini untuk memilih capres-cawapres yang terbaik dari yang ada,” ujarnya lagi.
Anwar kemudian menjelaskan kriteria calon pemimpin yang baik untuk memimpin Indonesia. Diantaranya harus beriman, bertaqwa, dan memiliki akhlak yang terpuji dan mulia.
“Dan harus memiliki kapasitas dan integritas yang mumpuni,” ujarnya
Anwar mengingatkan masyarakat agar tidak terpecah belah meski memiliki pilihan yang berbeda dalam kontestasi politik lima tahun tersebut.
“Karena salah satu kunci penentu kemajuan dan kesuksesan dari suatu bangsa adalah sangat tergantung kepada apakah di antara warga bangsa tersebut masih ada rasa kebersamaan serta rasa persatuan dan kesatuan atau tidak,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata Anwar, merupakan kewajiban moral bagi MUI untuk mendesak parpol yang mengusung capres dan cawapres 2024 untuk mendengarkan suara rakyat. Bukan sekedar mendengar suara dan keinginan segelintir orang.
“Oleh karena itu semua sumberdaya yang ada di negeri ini harus bisa di manage dan dikelola dengan sebaik-baiknya untuk terciptanya sebesar-besar kemakmuran rakyat,” kata Anwar yang juga petinggi Muhammadiyah tersebut.
Sebelumnya, Ma’ruf meminta MUI tidak ikut campur dalam urusan capres atau cawapres yang akan maju pada Pilpres 2024 mendatang. Pernyataan itu terungkap di puncak Milad MUI ke-47.
Namun, Ma’ruf mengingatkan MUI tetap berperan mengarahkan masyarakat untuk memilih calon presiden terbaik. Baginya, hal ini telah diamanatkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Karena itu kita arahkan pilih yang afdol. Jangan yang tak afdol. Tentu yang punya kapasitas, integritas, akhlak mulia, yang terbaik supaya yang dipilih dari calon yang ada. Itu tugas MUI arahkan ke umat ke sana, bukan A atau B,” kata Ma’ruf.