Bayern Munchen baru saja kehilangan pemain andalan mereka yang sudah berlabuh di Spanyol yakni Robert Lewandowski. Akan tetapi Sang Gelandang Thomas Muller melihat kejadian itu dengan perspektif yang berbeda.
Lewandowski bersama Munchen memang banyak memenangkan trofi dan rekor individunya tidak main-main. 344 gol dicetak dari 375 laga di seluruh kompetisi yang sudah dijalani adalah rekor yang teramat mengagumkan.
Muller jadi salah satu sosok yang hidup, bermain bersama, sekaligus jadi pelayan bagi Lewandowski selama masa kejayaannya tersebut. Dan kini, besok akan saling bentrok dengan membela seragam yang berbeda.
Bayern Munchen akan menjamu Barcelona, tim barunya Lewandowski, dalam lanjutan Grup C Liga Champions 2022/2023 di Allianz Arena, Jerman, Rabu (14/9/2022) dini hari WIB. Laga ini sejatinya akan jadi pembuktian omongan Muller bahwa kehilangan Lewandowski tidak sepenuhnya salah.
Salah satu sisi positif ketiadaan Lewandowski adalah arah serangan Munchen kini sulit ditebak. Jika sebelumnya Lewandowski selalu jadi target serangan, Muller mengungkapkan bahwa sekarang ada lebih banyak opsi di depan.
“Koneksi kami di lapangan berkembang selama bertahun-tahun. Tapi sekarang kami memiliki banyak pemain fleksibel di depan dan tidak hanya memiliki satu target man saja,” ujar dia di konferensi pers resmi.
“Lawan saat ini tidak tahu siapa yang akan jadi target serangan kami. Tapi tentu saja hal ini harus berguna dengan mencetak gol.”
Apa yang dibeberkan Thomas Muller memang benar adanya. Dalam tujuh laga terakhir Munchen, tidak ada seorang pun yang mendapatkan tempat pasti di posisi penyerang.
Manajer Julian Nagelsmann bahkan terkadang punya variasi taktik. Ia bisa menggunakan dua penyerang di depan atau bisa juga penyerang tunggal.
Para pemain yang dipilih di posisi terdepan pun sejauh ini berbeda-beda. Sadio Mane dan Serge Gnarby pernah berduet di depan. Muller juga pernah jadi duetnya Mane. Terakhir, Muller pernah diplot jadi penyerang tunggal.
Muller mengungkapkan bahwa apapun formasi atau taktik yang akan digunakan, ia percayakan sepenuhnya kepada pelatih. Sebab, ia yakin Nagelsmann punya variasi permainan yang lebih matang dari yang dipikirkannya.
“Tentu saja kadang-kadang saya bertukar pikiran dengan pelatih. Tapi pelatih sudah ahli dalam hal manajemen beban, taktik dan line-up,” kata Muller.
“Dia sebetulnya tidak perlu memerlukan tips dari kami. Kami hanya bertukar pikiran dan saya pikir itu normal.”