Spiritkawanuanews. Tomohon,- Pekan yang lalu atau tepatnya pada Jumat (30/9/22), Presiden Joko Widodo mengumpulkan seluruh Kepala Daerah dalam rapat kerja menghadapi Inflasi yang mengancam Indonesia. Berselang tiga hari kemudian Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey meluncurkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (Gernas PIP/GNPIP) se-wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua). Tepat sehari setelahnya, Walikota Tomohon Caroll J.A Senduk,SH dalam sehari gasfull tiga kegiatan terkait pengendalian Inflasi lewat sektor Pertanian pada Selasa 4 Oktober 2022.
Diawali dengan meluncurkan program “Meyemo Mahuma” atau program “Marijo Ba Kobong” menanam Ubi Bete dan Batata di Perkebunan Tetekelun Kakaskasen dilanjutkan dengan membuka High Level Meeting Pengendalian Inflasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan pada siang hari mengukuhkan dua Kelompok Tani di Kelurahan Woloan I serta Panen Perdana Ikan Lele melalui Teknologi Yumin Bumina.
Dalam sambutannya pada kegiatan Pengukuhan Walikota Senduk berharap sektor Pertanian dapat menjadi salah satu alat dalam menopang ekonomi daerah maupun nasional, “Pembangunan pertanian menjadi prioritas utama yang ditetapkan sebagai salah satu sektor unggulan yang senantiasa mendukung arus Perdagangan dan Perputaran Ekonomi yang mendukung Industri didalamnya Kepariwisataan di Kota Tomohon dan Sulut pada Umumnya.” Ucap Senduk.
Dalam waktu kurang dari satu minggu Instruksi Presiden dan Arahan dari Gubernur Sulawesi Utara langsung di eksekusi oleh Walikota Senduk. Bukan hanya wacana atau program tertulis, namun aksi nyata.
“Kami berharap apa yang kami laksanakan ini dapat menarik Masyarakat untuk turun berkebun, setidaknya memulai dari lahan dipekarangan rumah. Krisis ekonomi yang mengancam dunia tidak dapat diprediksi, kalau waktu Pandemi kita bisa lewati bersama kami yakin disaat ini juga.” Tutup Caroll Senduk. *(Faldi)