SPIRITKAWANUANEWS — Permainan harga BBM Solar bersubsidi nampaknya masih terus menjadi buah bibir di Sulut. Praktek ilegal tersebut disinyalir sering dilakukan oknum petugas SPBU nakal yang ingin meraup keuntungan lebih.
Praktek nakal tersebut disinyalir juga terjadi di SPBU Ring Road dekat Kampus IAIN. Berdasarkan informasi, para operator dan petugas SPBU di Ring Road sengaja menaikkan harga BBM Solar Subsidi dari harga yang sudah ditentukan pemerintah. “Kalau biasanya per liter Rp6.800, mereka jual Rp7.500. ini praktek sudah lama mereka bikin,” ungkap salah satu supir truk berinisial R yang ditemui wartawan Selasa, (5/12).
Dijelaskannya, dalam alat nozzle tertera harga 6.800 rupiah, namun uang yang diminta operator dipatok 7.500 rupiah.
Begitu juga bagi supir truk yang sudah memiliki kedekatan dengan operator, bahkan mengisi sendiri dari nozzle. “Padahal itukan tidak boleh setau saya. Tapi mungkin ada perlakuan khusus untuk supir yang sudah ada kedekatan,” bebernya.
Praktek ilegal dari SPBU Ring Road ini ternyata tidak pernah tersentuh oleh aparat penegak hukum (APH). Sehingga dia menduga praktek ini sudah ada kong kali kong. “Mereka (APH) pasti tahu. Tapi kan tidak pernah bertindak, mungkin sudah terima juga,” duganya.
“Tapi kalau bisa ini harus ditindak, karena keuntungan dari praktek ilegal ini sangat besar sehingga sangat merugikan masyarakat,” harapnya lagi.
Sementara itu, Christian Musak pegawas SPBU Ringroad saat dikonfirmasi via WhatsApp (WA) maupun telepon genggam sama sekali tak merespon kabar tersebut.
Upaya konfirmasi juga sudah dilakukan dengan mendatangi SPBU Ringroad Manado, sayangnya tak ada satupun petugas yang mau memberikan pernyataan terkait informasi praktek ilegal tersebut.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Iis Kristian ketika dikonfirmasi juga belum memberikan tanggapan terkait praktek mark up harga solar subsidi tersebut.(**/Rangga)