Minsel, SpiritKawanua – Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minsel menggelar reses masa sidang ke I tahun sidang 2023/2024 sebagai langkah penutup agenda tahun ini. Kegiatan berlangsung sejak 16 Desember lalu dan melibatkan 30 persenil anggota DPRD.
Pada masa reses ini, Pimpinan dan anggota DPRD fokus menampung keluhan, masukan, serta permintaan konstituen mereka. Aspirasi yang berhasil dihimpun mencakup berbagai persoalan yang terjadi di lingkungan tempat tinggal masyarakat, mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga tingkat kabupaten.
Beragam topik dan permasalahan diangkat, termasuk isu-isu terkait infrastruktur, suprastruktur, dan sektor-sektor kehidupan bermasyarakat. Dalam menjalankan reses ini, anggota DPRD menurunkan diri langsung ke masyarakat untuk mendengarkan secara langsung apa yang menjadi keinginan dan aspirasi warga.
Sekwan Minsel, Lucky Tampi, menyatakan, “Reses ini merupakan masa di mana anggota DPRD menemui konstituen mereka. Turun ke masyarakat mendengar langsung apa yang menjadi aspirasi mereka.” Hal ini menunjukkan komitmen anggota DPRD untuk tetap terhubung dengan rakyat yang mereka wakili.
Hasil dari reses ini akan disampaikan pada paripurna perdana tahun 2024 mendatang. Informasi yang dihimpun akan diproses menjadi pokok-pokok pikiran rekomendatif anggota DPRD, yang selanjutnya akan diwujudkan ke dalam program pembangunan, baik itu infrastruktur maupun pengembangan sumber daya manusia.
Lucky Tampi menekankan pentingnya reses, “Jadi reses sangat penting. Masyarakat bisa langsung menyampaikan apa yang menjadi aspirasi. Sehingga langsung ditindak lanjuti oleh para wakil rakyat.” Ini mencerminkan semangat untuk menjalankan fungsi representatif mereka dengan baik dan memberikan solusi konkret bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Diketahui bahwa selama masa reses, 30 politisi DPRD Kabupaten Minsel turun ke daerah pemilihan masing-masing, menunjukkan komitmen mereka untuk lebih dekat dengan konstituen dan merespons kebutuhan riil yang dihadapi oleh masyarakat setempat. (Irto)