Sunday , 22 December 2024

Seniman dan Aktivis Pemersatu Bangsa Sam Sianata Angkat Bicara Soal Pembatalan Pameran Yos Suprapto di Galery Indonesia

SPIRITKAWANUANEWS — Pembatalan pameran tunggal seniman Yos Suprapto oleh Galeri Nasional Indonesia menuai sejumlah tanggapan.

Salah satunya datang dari seniman dan aktivis pemersatu bangsa Sam Sianata (Liem Sian An).

Menurutnya, pembatalan pameran yang mengangkat tema “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” tersebut sudah tepat dan memang harus dilakukan pejabat berwenang untuk melindungi adab bangsa.

Salah satu lukisan Yos Suprapto yang dinilai terlalu mengkritisi Jokowi

“Dalam perspektif saya sebagai seniman, ada satu lukisan memang tidak patut dipamerkan, karena patut diduga ada unsur pelecehan, berunsur pornografi yang tidak patut ditampilkan pada publik. Sehingga istilah pembredelan patut diduga sebagai bahasa hiperbola untuk cipta kondisi agar karya beliau bisa lebih viral,” ungkap Sam lewat rilis tertulisnya kepada media ini, Minggu 22 Desember 2024.

BACA JUGA  Punya Visi Mulia untuk Bumi, Lukisan Viral Go Green Taruparwa Jadi Objek Berfoto Ria

Menurut mneer Sam, panggilan akrab Sam Sianata, seni dan budaya adalah wujud satu kesatuan warna sebuah bangsa.

“Maka sebagai bangsa Indonesia berkultur asia, saya berpendapat sudah tepat pihak Gallery Nasional tidak menampilkan karya beliau yang berpotensi merusak adab generasi bangsa khususnya generasi muda. Sebab bangsa kita berbasis dan terikat pada ajaran luhur dan budaya ketimuran yang wajib kita lestarikan bersama dan tularkan kepada anak cucu kita,” jelasnya.

Menurut seniman pelukis lukisan viral Go Green Taruparwa dan Sang Raja Cinta itu, mengkritisi merupakan hak mutlak warga negara Indonesia.

“Sepanjang itu dilakukan dengan cara positif, kontruktif dan agung, yang bersumber ada hati nurani yang selaras dengan adab bangsa. Maka saya serukan hendaknya para seniman Indonesia berkarya dengan elegan, bertema besar untuk membangun adab dan budaya bangsa,” tukasnya.

BACA JUGA  AA-RS Buka Rangkaian Kegiatan Porkot Manado ke-10

Sebelumnya diketahui, pameran lukisan Yos Suprapto akan dipamerkan di Gedung A Galeri Nasional 19 Desember 2024 namun dibatalkan.

Pangkal pembatalan pameran ini, menurut Yos Suprapto, karena kurator yang ditunjuk Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima dari 30 lukisannya diturunkan. Tapi Yos menolak.

Lima lukisan itu berhubungan dengan salah satu tokoh di Indonesia. Menurut Yos, jika lima lukisan itu diturunkan, maka ia akan membatalkan pameran secara keseluruhan dan membawa pulang seluruh lukisannya ke Yogyakarta. “Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan,” kata Yos dalam pernyataannya.

Yos mengatakan, Suwarno semula meminta dua lukisannya, Konoha I dan Konoha II, ditutup dengan kain hitam. “Saya lega lila (ikhlas) ditutup. Tapi, dua-tiga jam kemudian dipertemukan dengan orang Galeri Nasional yang kemudian meminta tiga karya lain juga ditutup,” kata Yos pada Jumat, 20 Desember 2024. “Saya bilang ini pembredelan.”

BACA JUGA  Pembegalan 2 Anggota TNI Di Kebayoran, Pelaku Tersangka Berawal Dari Pesta Miras

Suwarno mengundurkan diri sebagai kurator pameran itu karena lima lukisan tersebut. Menurut dia, tema yang diusulkan telah disepakati oleh perupa sebelumnya. Yos telah membuat instalasi tanah dan sejumlah lukisan yang berasal dari riset memadai dan relevan dengan tema tersebut.

Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia Jarot Mahendra menjelaskan, proses mediasi telah dilakukan tetapi tidak tercapai kesepakatan dan kurator mengundurkan diri.***

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published.