Hello Sobat Spirit Kawanua, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang contoh proposal studi kelayakan bisnis. Sebagai seorang pengusaha atau calon pengusaha, kita tentu pernah mendengar kata “studi kelayakan bisnis”. Namun, tahukah Sobat bahwa studi kelayakan bisnis merupakan langkah awal yang penting untuk mengetahui apakah bisnis yang akan dijalankan memiliki prospek yang baik atau tidak.
Apa itu Proposal Studi Kelayakan Bisnis?
Proposal studi kelayakan bisnis adalah dokumen tertulis yang berisi analisis dan evaluasi secara komprehensif terhadap bisnis yang akan dijalankan. Proposal ini berfungsi untuk mengetahui kelayakan bisnis dari berbagai aspek, seperti pasar, teknis, operasional, keuangan, dan manajemen. Dalam proposal ini juga harus terdapat rencana aksi yang akan dilakukan jika bisnis tersebut tidak layak untuk dijalankan.
Langkah-langkah Membuat Proposal Studi Kelayakan Bisnis
Langkah pertama dalam membuat proposal studi kelayakan bisnis adalah melakukan studi literatur mengenai bisnis yang akan dijalankan. Studi literatur ini berfungsi untuk mengetahui situasi dan kondisi pasar, potensi pelanggan, serta pesaing dalam bisnis yang akan dijalankan.
Langkah kedua adalah melakukan studi pasar. Dalam studi pasar ini, kita harus mengetahui jumlah permintaan pasar, jenis produk atau layanan yang dibutuhkan oleh pasar, serta harga pasar dari produk atau layanan yang akan ditawarkan.
Langkah ketiga adalah melakukan analisis teknis dan operasional. Dalam analisis ini, kita harus mengetahui teknologi yang digunakan, sumber daya manusia yang dibutuhkan, serta peralatan dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis tersebut.
Langkah keempat adalah melakukan analisis keuangan. Dalam analisis ini, kita harus mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk menjalankan bisnis tersebut, berapa besar laba yang akan dihasilkan, serta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk balik modal.
Langkah kelima adalah melakukan analisis manajemen. Dalam analisis ini, kita harus mengetahui struktur organisasi yang dibutuhkan, kebijakan manajemen yang akan diterapkan, serta pengendalian operasional yang akan dilakukan.
Contoh Proposal Studi Kelayakan Bisnis
Sebagai contoh, kita akan membahas proposal studi kelayakan bisnis untuk bisnis laundry kiloan. Studi literatur menunjukkan bahwa bisnis laundry kiloan memiliki potensi yang cukup baik di pasar Indonesia, terutama di kota-kota besar yang padat penduduknya.
Studi pasar menunjukkan bahwa permintaan laundry kiloan cukup tinggi, terutama dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan pekerja kantoran. Harga pasar untuk jasa laundry kiloan juga tergolong cukup stabil dan menguntungkan.
Analisis teknis dan operasional menunjukkan bahwa untuk menjalankan bisnis laundry kiloan, kita membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dalam menangani proses pencucian, pengeringan, dan pelipatan pakaian. Selain itu, kita juga membutuhkan peralatan seperti mesin cuci, pengering, dan setrika, serta infrastruktur seperti tempat usaha dan tempat penyimpanan pakaian.
Analisis keuangan menunjukkan bahwa biaya awal yang diperlukan untuk memulai bisnis laundry kiloan adalah sekitar 100 juta rupiah. Namun, dengan harga jual yang ditetapkan sebesar 15 ribu rupiah per kilogram, dan target penjualan sebanyak 1000 kilogram per bulan, bisnis ini dapat menghasilkan laba bersih sebesar 5 juta rupiah per bulan setelah 6 bulan berjalan.
Analisis manajemen menunjukkan bahwa struktur organisasi yang dibutuhkan untuk bisnis laundry kiloan adalah struktur flat, dengan pemilik usaha sebagai manajer utama. Kebijakan manajemen yang akan diterapkan adalah orientasi pada kualitas, kecepatan, dan harga yang bersaing. Pengendalian operasional yang akan dilakukan adalah monitoring dan evaluasi terhadap kinerja sumber daya manusia, serta pengaturan jadwal penjemputan dan pengantaran pakaian.
Penutup
Demikianlah contoh proposal studi kelayakan bisnis untuk bisnis laundry kiloan. Dari hasil analisis dan evaluasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bisnis ini layak untuk dijalankan. Namun, Sobat Spirit Kawanua harus tetap memperhatikan faktor-faktor risiko yang mungkin terjadi, seperti perubahan permintaan pasar, kenaikan harga bahan baku, dan masalah operasional.
Jangan lupa untuk selalu melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap bisnis yang Sobat jalankan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat yang sedang merencanakan bisnis. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!