SPIRITKAWANUANEWS — Pemerintah Kota Manado mengambil langkah tegas dengan menggencarkan vaksinasi untuk menghalau Covid-19, khususnya varian Omicron. Pasalnya, perkembangan terbaru varian Omicron telah menyebabkan dua kasus kematian.
Terlebih, ahli dunia menyebutkan gejala Omicron memang lebih ringan daripada Delta, namun bukan ringan sama sekali dan tak bisa menyebabkan kematian. “Wafatnya dua warga menunjukkan bahwa tidak semua infeksi Omicron adalah ringan. Sehingga, semua orang harus ekstra waspada tetapi tentu tanpa perlu panik,” tutur Direktur Pasca Sarjana Universitar YARSI serta Guru Besar FKUI dan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap dua pasien COVID-19 varian Omicron yang dirawat di rumah sakit (RS) meninggal dunia. Salah satu pasien diketahui belum disuntik vaksin. “Yang satu, usia 64 tahun, belum divaksin,” kata Juru Bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi, Sabtu (22/1), seperti dilansir dari detik.com.
Melihat perkembangan kasus ini, Walikota Andrei Angouw mengatakan, akan mendorong dan mempercepat upaya meningkatkan proses vaksinasi dan booster kepada seluruh masyarakat Manado. “Saya harapkan seluruh masyarakat harus ikut vaksinasi jangan ditunda tunda lagi. Pemerintah akan memfasilitasi semua proses vaksinasi sampai vaksin booster,” tegas Walikota pilihan rakyat Manado ini, minggu (23/01).
Dia juga meminta masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti rajin cuci tangan, jaga jarak dan memakai masker dalam setiap aktifitas. “Protokol kesehatan, wajib dan akan terus dijalankan sampai virus ini benar benar putus dan habis penyebarannya di masyarakat,” tutup Walikota.(**/rgm)