SPIRITKAWANUANEWS–HUT ke-103 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Manado diperingati dengan menggelar apel di Lapangan Sparta Tikala, Jumat (11/3). Apel tersebut dipimpin lansung Wakil Wali Kota Manado dr Richard Sualang
Kegiatan juga dirangkaikan dengan penyerahan tropi dan piagam penghargaan bagi petugas pemadam kebakaran sebagai juara 2 lomba Mini Challenge High Angle Rescue Technique yang dilaksanakan oleh Basarnas dalam rangka HUT Basarnas, yang diterima Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Manado, Supryatna S.Sos.
Dalam amanatnya, Sualang menyampaikan pemadam kebakaran hadir dari kesadaran tentang pentingnya upaya penyelamatan jiwa manusia, fasilitas umum dan property masyarakat, manakala terjadi peristiwa kebakaran atau juga bencana lainnya.
“Berpijak dari hal ini, selama 103 tahun sejak 1919, pemadam kebakaran telah menorehkan tinta emas dalam keberadaannya melayani rakyat. Pencapaian tersebut diraih bahkan ketika pemadam kebakaran masih dilingkupi keterbatasan tenaga, biaya dan peralatan untuk memenuhi tugas kerjanya,” ucap Sualang.
Untuk itu lanjut Sualang, pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri memasukkan pemadam kebakaran sebagai urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar.
“Dalam konteks Pemerintah Kota Manado, urusan wajib tersebut tentu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan dan pendanaan APBD. Tujuannya supaya pemadam kebakaran dalam hal ini Dinas Pemadam Kebakaran lebih optimal bekerja, ditunjang dengan sumber daya manusia beserta peralatan dan fasilitas kerja yang memadai,” lanjutnya.
Apel kemudian diakhiri dengan pertunjukan simulasi pemadaman dan penyelamatan hewan liar oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado, disaksikan Wakil Walikota, Sekretaris Daerah Kota, para Asisten dan Pejabat Eselon II serta tamu undangan yang hadir diantaranya; Danpomal, Kepala Basarnas, Perwakilan Brimob dan Tagana.
Terpisah, usai kegiatan, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Manado, Supryatna S.Sos saat diwawancarai SpiriKawanuaNews mengatakan, selain tugas pokok memadamkan kebakaran, Damkar Manado juga melayani tugas non teknis lainnya.
“Sampai saat ini sudah ada 14 kasus non teknis yang kami tangani, diantaranya penyelamatan hewan liar yang terjebak, orang hilang serta melepaskan cincin,” tukas Supriyatna.(rgm)