Spirit Kawanua – Diketahui saat ini Proyek Infrastruktur yang dilakukan di Kota Manado, Sulawesi Utara menjadi Terhambat, hal ini dikarenakan lambatnya pencairan sumber dana, seperti Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional(PEN)
Kepala BPKAD, Peter Bart Assa, mengungkapkan bahwa sampainsaat ini pencairan dana dari PEN sama sekali datang .“Pengerjaan proyek lambat tapi masih terus berproses. Dananya baru mau ditransfer ke SMI,” ucap Peter
BPKAD Manado sudah melakukan pengajuan dana sebesar Rp.50 m ( Lima Puluh Miliyar Rupiah) ke PEN pada pekan lalu. dan menurut Peter, kemungkinan besar dana yang di ajukan ke PEN akan diberikan minggu ini.
Diketahui saat ini Ada total 3 proyek pengerjaan yang didanai oleh PEN yaitu ;
RSUD Manado yang telah diresmikan pada tahun 2021, Revitalisasi Pasar Bersehati, dan juga pembangunan jalan, jembatan, dan juga sistem drainase di Jalan Sam Ratulangi.
Peter mengatakan bahwa Infrastruktur tersebut dibangun dari sumber dana PEN dengan total Dana sebesar Rp.205 miliar.
Walaupun pengerjaan ini terhambat, Peter mengharapkan dinas yang terkait pada proses ini terus memantau pembangunan yang dilakukan.
Salah satu proyek yang didanai PEN, yaitu perbaikan jalan dan sistem drainase di Jalan Sam Ratulangi harus berhenti karena telah melewati batas kontrak pengerjaan yang seharusnya jatuh pada bulan April tahun 2022.
Tidak hanya itu pembangunan RSUD juga telah berhenti sejak tahun 2021.
Pasar Bersehati yang diketahui telah dilakukan revitalisasi pada awal tahun 2022 masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan dan bisa ditempati para pedagang.
Semoga dana yang akan dicairkan oleh PEN pada minggu ini dapat lebih berguna untuk menyelesaikan proyek pembangunan infrastruktur ini.
(EF)